Rangkuman B-Indonesia Kelas 7 Bab 2

 

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 2

Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi

Teks Narasi.

Cerita fantasi merupakan contoh dari teks narasi.

Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian atau peristiwa.

Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur.

Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat.

Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi), timbulnya pertentangan atau masalah (konflik), dan penyelesaian masalah (resolusi).

Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami rangkaian peristiwa.

Narasi memiliki tema atau ide dasar cerita yang menjadi pusat pengembangan cerita.

Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya.

Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan unsur-unsur pada teks narasi adalah :

  • Tema / Ide
  • Alur
  • Tokoh dan Watak Tokoh
  • Amanat

Cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dengan kehidupan nyata dapat dibagi kedalam 2 (dua) macam, yaitu cerita fantasi total dan cerita fantasi irisan.

Cerita fantasi total adalah cerita yang berisi fantasi pengarang terhadap objek dan tidak terjadi dalam dunia nyata.

Cerita fantasi irisan adalah cerita yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat di dunia nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.

Sedangkan, cerita fantasi berdasarkan latar cerita dapat dibagi kedalam 2 (dua) macam, yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.

Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa atau hanya satu waktu.

Latar lintas waktu berarti latar yang digunakan menggunakan dua latar waktu yang berbeda.

Secara umum strukur cerita fantasi adalah :

  • Orientasi, berisi pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.
  • Komplikasi, berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.
  • Resolusi, berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.

Ciri kebahasaan pada cerita fantasi:

  • Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan. Contohnya aku, mereka, dia, Erza, Supangat, dll.
  • Penggunaan kata yang mencakup pancaindra untuk deskripsi latar.