Rangkuman PAI Kelas 11 Bab 1

Rangkuman Materi PAI Kelas 11 Bab 1

Beriman Kepada Kitab-kitab Allah Subhanahu wa ta'ala

Al-Qur’an dan Kitab-Kitab Allah Subhanahu wata'ala Lainnya

Iman kepada kitab Allah Subhanahu wata'ala artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Subhanahu wata'ala telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.

Di dalam al- Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab AllahSubhanahu wata'ala yang diturunkan kepada para nabi-Nya.

Hal ini tercantum dalam Q.S. al-Maidah ayat 48:

Yang artinya:

“Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’±n) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah Subhanahu wata'ala dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu…” (Q.S. al-M±idah/5: 48)

Selain kitab-kitab, Allah Subhanahu wata'ala juga menurunkan wahyu kepada para nabi-Nya berbentuk Suhuf.

Suhuf adalah wahyu Allah Subhanahu wata'ala yang berupa lembaran-lembaran yang terpisah.

Dalam al-Qur’an disebutkan adanya suhuf yang dimiliki Nabi Musa as. dan Nabi Ibrahim as.

Hal ini tercantum dalam Q.S. al-A’la ayat 18-19:

Yang artinya:

“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’la/87: 18-19).

Nah sekarang mari kita bahas lebih detil kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wata'ala satu per satu.

Kitab Taurat

Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi).

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as.

Kitab Taurat menjadi petunjuk dan bimbingan bagi Bani Israil, sesuai dengan firman Allah pada Q.S. al-Isra’ ayat 2:

Yang artinya:

“Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku”. (Q.S. al-Isra’/17: 2)

Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman.

Isi Kitab Taurat yaitu:

  • Tiada Tuhan selain Allah Subhanahu wata'ala
  • Jangan menyembah berhala
  • Jangan mempersekutukan Allah Subhanahu wata'ala
  • Sucikan hari sabat (hari Sabtu).
  • Hormati kedua orang tuamu.
  • Jangan membunuh.
  • Jangan berzina.
  • Jangan mencuri.
  • Jangan bersumpah palsu (bersaksi dusta).
  • Jangan menginginkan milik orang lain (menginginkan hak orang lain).

Kitab Zabur

Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmur (jamaknya mazamir).

Dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci.

Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah Subhanahu wata'ala kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as.

Hal ini tercantum dalam Q.S. an-Nisa ayat 163:

Yang artinya:

“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabūr kepada Daud.” (Q.S. an-Nisā’/4: 163)

Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam:

  • nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
  • nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
  • ratapan-ratapan jamaah,
  • ratapan dan doa individu,
  • nyanyian untuk raja.

Kitab Injil

Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Subhanahu wata'ala kepada Nabi Isa as.

Hal ini tercantum dalam Q.S. al-Hadid ayat 27:

Yang artinya:

“Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya….” (Q.S. al-Hadid/57: 27)

Kitab Injil dan Kitab Taurat sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia.

Kitab al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah Subhanahu wata'ala kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam melalui malaikat Jibril.

Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur.

Al-Qur’an diturunkan selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Al-Qur’an terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.

Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Maidah ayat 3 yang turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah.

Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman.

Sesuai firman Allah pada Q.S. al-Baqarah ayat 2:

Yang artinya:

“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2)

 

Nama-Nama Lain Al-Qur’an

Al-Qur’an memiliki beberapa nama lain, yaitu:

  • Al-Huda, artinya al-Qur’an sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
  • Al-Furqan, artinya al-Qur’an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.
  • Asy-Syifa’, artinya al-Qur’an sebagai penawar (obat penenang hati).
  • Az-Zikr, artinya al-Qur’an sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan.
  • Al-Kitab, artinya al-Qur’an adalah firman Allah Swt. yang dibukukan.

Isi Pokok Al-Qur’an

Isi pokok dari Al-Qur’an adalah:

  • Aqidah atau keimanan.
  • Ibadah, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah.
  • Akhlaq seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
  • Mu’amalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
  • Qissahh, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.
  • Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.

Keistimewaan Al-Qur’an

Keistimewaan Al-Qur’an adalah:

  • Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
  • Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Subhanahu wata'ala.
  • Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
  • Al-Qur’an tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.
  • Membaca dan mempelajari isi al-Qur’an merupakan ibadah.

Menerapkan Perilaku Mulia

Bagi orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah Subhanahu wata'ala, ia akan melakukan perilaku mulia sebagai berikut:

  • Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum al-Qur’an datang dari Allah Subhanahu wata'ala.
  • Al-Qur’an sudah dijaga kemurniannya oleh Allah Subhanahu wata'ala. sampai sekarang.
  • Menjaga kemurnian al-Qur’an adalah tugas kita sebagai muslim. Salah satu cara menjaga al-Qur’an adalah dengan menghormati, memuliakan, dan menjunjung tinggi kitab suci al-Qur’an.
  • Menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan tidak sekalikali berpedoman kepada selain al-Qur’an.
  • Berusaha untuk membaca al-Qur’an dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka, kemudian belajar memahami arti dan isinya.
  • Berusaha untuk mengamalkan isi al-Qur’an di dalam kehidupan sehari-hari, baik di waktu sempit maupun di waktu lapang.