Rangkuman PAI Kelas 11 Bab 10

Rangkuman Materi PAI Kelas 11 Bab 10

Pembaru Islam

Munculnya Pembaruan Islam (1800 dan Seterusnya)

Harun Nasution (1985) membagi periodisasi sejarah kebudayaan Islam menjadi tiga garis besar.

Tiga periode besar tersebut adalah:

  • Periode abad klasik (650 – 1250 M)
  • Periode abad pertengahan (1250 – 1800 M)
  • Periode abad Modern (1800 – sekarang)

Menurut Muhaimin (2011), Islam mencapai kemajuan di abad klasik, disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

  • Umat Islam melaksanakan ajaran al-Qur’an yang memerintahkan supaya manusia banyak menggunakan akal.
  • Umat Islam melaksanakan ajaran Rasulullah saw. yang mendorong agar kaum Muslimin tidak hanya menuntut “ilmu agama”, tetapi juga mempelajari ilmuilmu lain yang bermanfaat bagi kehidupan.
  • Umat Islam mengembangkan “ilmu agama” dengan berijtihad dan mengembangkan sains.
  • Ulama yang berdiri sendiri.

Pada periode abad pertengahan terutama abad ke-16 sampai 18, laju keilmuan dari para ulama semakin melemah.

Ciri-ciri periode abad pertengahan ini adalah:

  • Ulama kurang berani lagi melakukan ijtihad.
  • Para ulama menganggap bahwa penggunaan akal sebagaimana diajarkan al- Quran sudah bukan zamannya.
  • Ulama pada periode ini menerima saja karya-karya yang dihasilkan oleh ulama zaman abad klasik.
  • Banyak ulama yang tidak lagi berdiri sendiri, tetapi bergantung kepada penguasa.

Pada periode abad modern (abad ke-19) mulailah muncul kesadaran umat Islam.

Kesadaran tersebut muncul ketika orang-orang Eropa berhasil menguasai dunia Islam.

Contoh berhasilnya orang-orang Eropa yang menguasai dunia Islam di antaranya adalah:

  • Negara Turki Usmani yang dielu-elukan umat Islam pada penghujung abad pertengahan ternyata mulai surut akibat kalah perang dengan penguasa Eropa.
  • Napoleon Bonaparte dari Perancis dapat menguasai seluruh Mesir dalam waktu kurang dari tiga minggu.
  • Inggris sebagai salah satu kekuatan Eropa mampu memasuki India dan menaklukkan kerajaan Mughal.

Tokoh-Tokoh Pembaru Islam pada Masa Modern

Pembaru Islam dari India

Ada beberapa pembaru Islam dari India, yaitu:

  • Syah Waliyullah (1703-1762 M.)
  • Sayyid Ahmad Khan (1817-1898 M.)
  • Muhammad Iqbal (1876-1938 M.)

Nah mari kita bahas satu per satu tokoh tersebut.

Syah Waliyullah

Syah Waliyullah dilahirkan di Delhi pada 21 Februari 1703.

Ia memperoleh pendidikan dari orang tuanya yang dikenal “sufi” dan pengelola madrasah, yaitu Syah Abd. Rahim.

Setelah dewasa, ia turut menjadi guru di madrasah itu.

Kemudian beliau menunaikan ibadah haji dan menimba ilmu pada ulama-ulama di Mekah dan Madinah selama setahun.

Ia kembali ke Delhi pada tahun 1732 dan meneruskan karir lamanya sebagai guru.

Syah Waliyullah berpendapat bahwa penyebab kemunduran dunia Islam di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhalifahan menjadi sistem kerajaan.
  • Sistem demokrasi yang melekat dalam kekhalifahan diganti dengan sistem monarki absolut.
  • Perpecahan di kalangan umat Islam merupakan akibat dari adanya perbedaan aliran-aliran yang muncul di dalamnya.
  • Mencampuradukkan ajaran Islam dengan unsur-unsur ajaran lainnya, sehingga ajaran Islam yang murni menjadi kurang jelas.

Ketika wafat beliau banyak meninggalkan karya-karya tulis.

Karya-karya beliau di antaranya yang sangat terkenal berjudul Hujjatullah Al-Balighah dan Fuyun Al-Haramain.

Sayyid Ahmad Khan

Sayyid Ahmad Khan ahir di Delhi pada tahun 1817.

Sayyid Ahmad Khan memperoleh pendidikan tradisional dalam pengetahuan agama.

Ia rajin membaca dan banyak memperluas pengetahuan dengan membaca buku berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:

  • Kemunduran umat Islam disebabkan oleh umat Islam sendiri yang tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi produk Barat.
  • Ilmu dan teknologi modern adalah hasil pemikiran manusia.
  • Islam adalah agama yang memiliki paham hukum alam buatan Tuhan.
  • Sumber ajaran Islam hanyalah al-Qur’an dan Al-Hadis.
  • Umat Islam harus didorong untuk memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan semangat berpikir, bukan sikap dan perilaku taklid(hanya mengikuti pendapat lain tanpa mengerti alasannya).
  • Cara efektif untuk mengubah sikap mental umat Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan.

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal (1876-1938) berasal dari keluarga golongan menengah di Punjab, India. Ia belajar di Lahore hingga memperoleh gelar kesarjanaan tingkat magister (M.A.).

Dua tahun kemudian Iqbal pindah ke Munich, Jerman dan memperoleh gelar doktor (Ph.D.) dalam bidang tasawuf.

Pada tahun 1908 Iqbal kembali ke Lahore dan menekuni profesi sebagai pengacara dan dosen filsafat.

Pada tahun 1930, Iqbal dipilih menjadi Presiden Liga Muslimin.

Pada tahun 1933, ia diundang ke Afghanistan untuk membicarakan pembentukan Universitas Kabul.

Pemikiran Iqbal mengenai kemunduran dan kemajuan umat Islam antaralain:

  • Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam.
  • Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamis.
  • Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dan kebuntuan (kejumudan) dalam berpikir.
  • Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.
  • Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat.
  • Perhatian berlebihan umat Islam terhadap kehidupan yang bersifat zuhud telah menyebabkan kurangnya perhatian terhadap masalah-masalah keduniaan dan sosial kemasyarakatan.

Pembaru Islam dari Mesir

Ada beberapa pembaru Islam dari Mesir, yaitu:

  • Muhammad Ali Pasya (1765-1849 M.)
  • Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi (1801-1873 M.)
  • Jamaludin Al-Afghani (1839-1897 M.)
  • Muhammad Abduh (1849-1905 M.)
  • Muhammad Rasyid Rida (1865-1935 M.)

Yuk kita bahas satu per satu!

Muhammad Ali Pasya

Muhammad Ali Pasya adalah seorang raja yang lahir di Kawala, Yunani, tahun 1765 dan meninggal di Mesir pada tahun 1849.

Salah satu ide inovatif dari Beliau adalah mendirikan sekolah-sekolah modern.

Muhammad Ali Pasya memasukkan ilmu-ilmu modern dan sains ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah yang ia dirikan.

Sekolah- sekolah inilah yang kemudian dikenal sebagai sekolah modern di Mesir pada khususnya dan dunia Islam pada umumnya.

Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi

Al- Tahtawi  lahir pada tahun 1801 di Tahta, suatu kota yang terletak di Mesir bagian selatan dan meninggal di Kairo pada tahun 1873.

Al-Tahtawi mulai belajar di Universitas Al-Azhar Kairo ketika usianya 16 tahun dan menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 5 tahun.

Beberapa pemikiran tentang pembaruan Islam yang diusungnya adalah sebagai berikut:

  • Ajaran Islam bukan hanya mementingkan kesejahteraan hidup di akhirat belaka, tetapi juga hidup di dunia.
  • Kekuasaan raja yang cenderung absolut harus dibatasi dengan syariat.
  • Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern.
  • Para ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan modern agar syariat dapat tegak di tengah kehidupan masyarakat modern.
  • Pendidikan harus bersifat universal.
  • Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statisnya.

Jamaludin Al-Afghani

Jamaludin lahir di Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal dunia di Istanbul tahun 1897.

Beberapa pemikiran Jamaludin Al- Afghani tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:

  • Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islamnya namun disebabkan oleh berbagai faktor yang terdapat dalam diri umat Islam sendiri.
  • Untuk mengembalikan kejayaan Islam di masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, maka umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni. Islam juga harus dipahami dengan akal serta kebebasan berpikir.
  • Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis.
  • Tidak ada pemisahan antara agama dan politik.

Muhammad Abduh

Muhammad Abduh dilahirkan di daerah Mesir hilir pada tahun 1849. dan wafat tanggal 11 Juli 1905.

Ide-ide pembaruan Muhammad Abduh yang membawa dampak positif bagi pengembangan pemikiran Islam sebagai berikut.

  • Pintu ijtihad masih terbuka lebar bagi umat Islam.
  • Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal.
  • Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh negara yang bersangkutan

Muhammad Rasyid Rida

Ia lahir pada tahun 1865 di Al- Qalamun, suatu desa di Lebanon yang letaknya tidak jauh dari kota Tripoli (Syria).

Beberapa pemikiran Rasyid Rida tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:

  • Di tengah kehidupan umat Islam harus ditumbuhkan sikap aktif dan dinamis.
  • Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum fatalis, Jabariyah (yaitu kaum yang hanya pasrah pada keadaan).
  • Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa meninggalkan prinsip umumnya.
  • Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi untuk mencapai kemajuan.
  • Kemunduran umat Islam disebabkan karena ada banyak unsur ajaran bukan Islam yang sudah masuk terlalu jauh ke dalam ajaran Islam, sehingga ajaran Islam di tengah kehidupan umat Islam tidak murni lagi.

Pembaru Islam dari Turki

Beberapa tokoh pembaru Islam dari Tukri adalah:

  • Sultan Mahmud II (1785-1839 M.)
  • Namik Kemal (1840-1888)

Yuk kita simak satu per satu!

Sultan Mahmud II

Sultan Mahmud II lahir pada tahun 1785 dan wafat tahun 1839.

Ia mempunyai latar belakang pendidikan tradisional dalam bidang pengetahuan agama, pengetahuan pemerintahan, sejarah dan sastra Arab, sastra Turki, dan sastra Persia.

Di antara pemikiran-pemikiran pembaruan Sultan Mahmud II sebagai berikut:

  • Menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya.
  • Menghapus pengultusan sultan yang dianggap suci oleh rakyatnya.
  • Memasukan bidang “keilmuan umum” ke dalam kurikulum lembagalembaga pendidikan madrasah.
  • Mendirikan sekolah Maktebi Ma’arif untuk mempersiapkan tenagatenaga administrasi dan mendirikan Maktebi Ulum’i Edebiyet untuk mempersiapkan tenaga-tenaga ahli penerjemah.
  • Mendirikan sekolah kedokteran, militer, dan teknik.

Namik Kemal

Namik Kemal dikenal sebagai pemikir terkemuka dari golongan intelegensia Kerajaan Turki Usmani yang banyak menentang kekuasaan absolut sultan.

Golongan intelegensia ini disebut dalam sejarah dengan nama Utsmani Muda (Yeni Usmanlitar-Young Ottoman).

Namik Kemal menyampaikan analisisnya tentang sebab kemunduran Kerajaan Utsmani dan alternatif solusinya, di antaranya adalah:

  • Kondisi ekonomi dan politik Kerajaan Turki Utsmani tidak beres. Solusi yang ditawarkan adalah perubahan sistem pemerintahan absolut menjadi pemerintahan konstitusional.
  • Rakyat sebagai warga negara memiliki hak-hak politik yang harus dihormati dan dilindungi negara.
  • Pemerintahan demokratis tidak bertentangan dengan ajaran Islam
  • Islam mengajarkan al-maslahat al-ammah.
  • Kepala negara dalam mengurus negara tidak boleh melanggar syariat.

Pengaruh Gerakan Pembaruan terhadap Perkembangan Islam di Indonesia

Gerakan pembaruan Islam yang muncul di Mesir, India, dan Turki pada abad modern, secara langsung atau tidak langsung, berpengaruh pada gerakan Islam di Asia Tenggara.

Pengaruh tersebut diakui oleh para tokoh Islam dan intelektual Islam di Indonesia berikutnya dalam bentuk tulisan-tulisan.

Misalnya, pada tahun 1961, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), menulis buku berjudul Pengaruh Muhammad Abduh di Indonesia.

Pada tahun 1969, H.A. Mukti Ali, mantan Menteri Agama Repulik Indonesia menulisbuku berjudul Alam Pikiran Islam Modern di Indonesia.

Pada tahun 1973, tulisan Deliar Noer diterbitkan oleh Oxford University Press berjudul The Modernist Muslim Movement in Indonesia 1900-1942.

Dari buku H.A. Mukti Ali dapat diketahui adanya lima faktor yang mendorong munculnya gerakan pembaruan Islam di Indonesia, yaitu:

  • Adanya kenyataan ajaran Islam yang bercampur dengan kebiasaan yang bukan Islam.
  • Adanya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang kurang efisien.
  • Adanya kekuatan misi dari luar Islam yang mempengaruhi gerak dakwah Islam.
  • Adanya gejala dari golongan intelegensia tertentu yang merendahkan Islam.
  • Adanya kondisi politik, ekonomi, dan sosial Indonesia yang buruk akibat penjajahan.

Melihat pada lima realitas tersebut, maka para ulama pembaru Islam melakukan lima gerakan besar pembaruan, yaitu:

  • Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam;
  • Mereformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern;
  • Mereformasi penafsiran-penafsiran terhadap ajaran dan kondisi pendidikan Islam;
  • Mempertahankan Islam dari desakan-desakan dan pengaruh kekuatan luar Islam;
  • Melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan.