Rangkuman PAI Kelas 11 Bab 11

Rangkuman Materi PAI Kelas 11 Bab 11

Toleransi sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Pentingnya Perilaku Toleransi

Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertingkah laku.

Toleransi merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan.

Dengan perbedaan tersebut, diharapkan manusia dapat mempunyai sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, dan berusaha hidup rukun.

Terkait pentingnya toleransi, Allah Swt. menegaskan dalam firman-Nya dalam Q.S Yunus ayat 40 – 41:

(Ayat 40)

(Ayat 41)

Yang artinya:

“Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (al- Qur’an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan”

Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

  • Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad saw. terbagi menjadi 2 golongan. Golongan yang yang beriman terhadap kebenaran kerasulan dan kitab suci yang disampaikan Nabi Muhammad saw dan yang lainnya mendustakan.
  • Allah Swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yangselama hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-Nya, begitu juga orang kafir yang tidak beriman kepada-Nya.
  • Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya.

Berikutnya adalah sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam tentang toleransi:

Yang artinya:

Dari Ibn Umar ra. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Sebaikbaik sahabat di sisi Allah Swt. adalah yang paling baik di antara mereka terhadap sesama saudaranya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah Swt. adalah yang paling baik di antara mereka terhadap tetangganya.” (H.R. Attirmizi)


 

Menghindari Diri dari Perilaku Tindak Kekerasan

Islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun. Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam Q.S. al-Maidah ayat 32 berikut:

Yang artinya:

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain (qisas), atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keteranganketerangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (Q.S. al-Maidah/5: 32).

Dalam Q.S. al-Maidah/5: 32 terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik, yaitu:

  • Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain
  • Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka
  • Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seperti dokter, perawat, atau polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka.

Di Indonesia ada hukum yang mengatur pelarangan melakukan tindak kekerasan, termasuk kekerasan kepada anak dan anggota keluarga, misalnya UU No. 23 Tahun 2002 dan UU No. 23 Tahun 2004.

Menerapkan Perilaku Mulia

Berikut perilaku-perilaku toleransi yang harus dibina sesuai dengan ajaran Islam:

  • Saling menghargai adanya perbedaan keyakinan.
  • Saling menghargai adanya perbedaan pendapat.
  • Belajar empati