Rangkuman PKN Kelas 10 Bab 6

 

Rangkuman Materi PKN Kelas 10 Bab 6

Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

Secara geografis Indonesia berada diantara dua benua dan dua samudera.

Hal ini merupakan suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akibat dari posisi yang strategis ini tentu berdampak terhadap aspek-aspek kehidupan sosial yaitu:

  • Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
  • Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
  • Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
  • Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan.
  • Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan.
  • Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
  • Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.

Akibat dari posisi tersebut Indonesia memiliki potensi terkena ancaman.

Ancaman tersebut dibagi menjadi dua macam, yaitu:

  • Ancaman di Bidang Militer.
  • Ancaman di Bidang Non-Militer.

Ancaman di Bidang Militer

Dalam ancaman di bidang militer ada istilah yang disebut dengan agresi dan invasi.

Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa.

Agresi ini mempunyai bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terkecil.

Sedangkan invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain.

Indonesia pernah mengalami pahitnya diinvasi oleh Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali, yaitu pada Agresi Militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948.

Selain berasal dari luar negeri, ada juga ancaman dari dalam negeri.

Beberapa kejadian yang pernah terjadi adalah:

  • DI/TII
  • PRRI
  • Permesta
  • PKI Madiun
  • Gerakan 30 September PKI

Ancaman di Bidang Non-Militer

Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu :

  • Tidak bersifat fisik
  • Bentuknya tidak terlihat.

Dimensi ancaman non-militer antara lain:

  • Ideologi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sosial Budaya
  • Teknologi
  • Informasi
  • Keselamatan Umum

Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat dari berbagai bidang kehidupan, mulai dari bidang ideologi, bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, dan bidang pertahanan keamanan.

Ancaman di Bidang Ideologi

Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis.

Akan tetapi, bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme.

Pengaruh liberalisme ini diakibatkan oleh globalisasi.

Pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada dilakukannya perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya.

Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri.

Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.

Sedangkan yang berasal dari dalam negeri adalah ancaman separatisme.

Ancaman di Bidang Ekonomi

Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, antara lain:

  • Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.
  • Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.
  • Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang.
  • Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar.

Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan.

Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, yaitu:

  • Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang barang dari luar negeri.
  • Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
  • Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
  • Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu.
  • Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
  • Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman di bidang ini contohnya adalah masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah.

Dimana memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan tentram.

Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya
  • Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
  • Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
  • Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
  • Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
  • Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat
  • Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
  • Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
  • Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
  • Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  • Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
  • Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman
  • Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
  • Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
  • Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.