Rangkuman Prakarya Kelas 10 Bab 3

 

Rangkuman Materi Prakarya Kelas 10 Bab 3

Kewirausahaan Pengolahan Budi Daya Tanaman Pangan

Perencanaan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di berbagai bidang pertanian, seperti budi daya tanaman pangan.

Pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang melimpah ini, bisa dengan menjadikannya sebagai pilihan dalam berwirausaha, yaitu wirausaha di bidang tanaman pangan.

Macam Macam Tanaman Pangan

Tanaman pangan dapat dikelompokkan berdasarkan umurnya dan jenisnya.

Berdasarkan umurnya, yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan.

Berdasarkan jenisnya, yaitu serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian.

Tanaman semusim adalah tanaman yang dipanen dalam satu musim tanam.

Sedangkan tanaman tahunan adalah tanaman yang terus tumbuh setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun.

Nah kita akan mempelajari lebih detil tentang beberapa jenis tanaman pangan, yaitu:

  • Padi
  • Jagung
  • Sorgum
  • Kedelai
  • Kacang Tanah
  • Kacang Hijau
  • Singkong
  • Ubi Jalar

Yuk kita simak!

Ciri-Ciri Padi

Padi memiliki nama latin Oryza sativa L.

Ciri-cirinya adalah:

  • Batang yang berbuku dan berongga
  • Daun dan anakan tumbuh dari buku yang ada pada batang
  • Bunga atau malai muncul dari buku yang terakhir
  • Berakar serabut
  • Bulir padi terdapat pada malai yang dimiliki oleh anakan

Tanaman padi itu diperbanyak dengan menggunakan biji.

Budi daya padi ini dapat dikelompokkan menjadi:

  • padi sawah
  • padi gogo
  • padi rawa

Ciri-Ciri Jagung

Jagung memiliki nama latin Zea mays L.

Ciri-cirinya adalah:

  • Batang tunggal yang terdiri atas buku dan ruas
  • Daun jagung terdapat pada setiap buku pada batang
  • Bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, tetapi masih pada pohon yang sama
  • Bunga jantan terletak di ujung batang
  • Bunga betina (tongkol) berada di bagian tengah batang jagung

Tanaman jagung diperbanyak dengan biji.

Ciri-Ciri Sorgum

Sorgum memiliki nama latin Sorghum bicolor L.

Ciri-cirinya adalah:

  • Batang yang berbuku-buku
  • Bunga yang tersusun dalam malai yang terdapat di ujung batang

Tanaman sorgum diperbanyak dengan biji.

Ciri-Ciri Kedelai

Tanaman kedelai memiliki nama latin Glycine max L.

Ciri-cirinya adalah:

  • Tinggi tanaman antara 40-90 cm
  • Merupakan tanaman semusim
  • memiliki daun tunggal dan daun bertiga (trifoliate)
  • Berumur antara 72 – 90 hari
  • Apabila sudah masak kulit polong berwarna cokelat

Tanaman kedelai diperbanyak dengan biji.

Berdasarkan warna bijinya, kedelai dibedakan menjadi:

  • kedelai kuning
  • kedelai hijau kekuningan
  • kedelai cokelat
  • kedelai hitam

Ciri-Ciri Kacang Tanah

Kacang tanah memiliki nama latin Arachis hipogeae L.

Ciri-cirinya adalah:

  • batang yang bercabang
  • tingginya 38 – 63 cm
  • tumbuh memanjang di atas permukaan tanah
  • dapat dipanen pada umur 90 – 95 hari

Tanaman kacang tanah diperbanyak dengan biji.

Ciri-Ciri Kacang Hijau

Kacang hijau memiliki nama latin Vigna radiata L.

Ciri-cirinya adalah:

  • tanaman pangan semusim
  • umurnya 55 – 65 hari
  • tingginya 53 – 80 cm
  • batang bercabang
  • daun dan polong yang berbulu

Tanaman kacang hijau diperbanyak dengan biji.

Ciri-Ciri Singkong

Singkong memiliki nama latin Manihot utilissima.

Tanaman ini berkayu namun yang dipanen umbinya.

Menghasilkan biji namun tidak untuk diperbanyak, biasanya diperbanyak dengan cara stek.

Umurnya sendiri antara 8 – 10 bulan.

Ciri-Ciri Ubi Jalar

Ubi jalar memiliki nama latin Ipomoea batatas L.

Ubi jalar batangnya panjang menjalar.

Namun Tipe pertumbuhannya dapat berupa semak, semak menjalar atau menjalar.

Ubi jalar dapat diperbanyak dengan bagian ubi, pucuk batang dan setek batang.

Umur tanaman ubi jalar berkisar antara 4-4.5 bulan.

Varietas Tanaman Pangan

Salah satu usaha untuk mencapai hasil yang optimal adalah menanam varietas yang sesuai untuk masing-masing budi daya.

Sampai saat telah banyak dihasilkan varietas untuk setiap jenis tanaman pangan.

Apa sajakah itu?

Perhatikan tabel dibawah ini ya:

Contoh Hasil Budidaya Tanaman Pangan

Ketika budidaya tanaman pangan, hasilnya dapat dimanfaatkan dengan cara langsung dimasak ataupun dijadikan bahan baku industri.

Nah berikut ini adalah contoh hasil budidaya tanaman pangan:

Pangan hasil olahan dari hasil budi daya tanaman harus bermutu baik dan memenuhi syarat keamanan pangan, yaitu:

  • Good Agriculture Practices (GAP)/Good Farming Practices (GFP) untuk budi daya
  • Good Handling Practices (GHP) untuk penanganan pascapanen
  • Good Manufacturing Practices (GMP) untuk pengolahan

Apakah itu?

Good Agriculture Practices (GAP)/Good Farming Practices (GFP) adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara budi daya tumbuhan/ternak yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi.

Good Handling Practices (GHP) adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara penanganan pascapanen hasil pertanian yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi.

Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara pengolahan hasil pertanian yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi.

Proses Produksi Budi Daya Tanaman Pangan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memulai proses produksi budi daya tanaman pangan, yaitu:

  • Lahan
  • Benih
  • Pupuk
  • Pelindung Tanaman
  • Pengairan

Gimana sih standar baku aturannya?

Yuk kita simak!

Standar Pengolahan Lahan

Standar penyiapan lahan adalah:

  • Lahan petani yang digunakan harus bebas dari pencemaran limbah beracun.
  • Penyiapan lahan/media tanam dilakukan dengan baik agar struktur tanah menjadi gembur dan beraerasi baik sehingga perakaran dapat berkembang secara optimal.
  • Penyiapan lahan harus menghindarkan terjadinya erosi permukaan tanah, kelongsoran tanah, dan atau kerusakan sumber daya lahan.
  • Penyiapan lahan merupakan bagian integral dari upaya pelestarian sumber daya lahan dan sekaligus sebagai tindakan sanitasi dan penyehatan lahan.
  • Apabila diperlukan, penyiapan lahan disertai dengan pengapuran, penambahan bahan organik, pembenahan tanah (soil amelioration), dan atau teknik perbaikan kesuburan tanah.
  • Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan alat mesin pertanian.

Standar Persiapan Benih dan Penanaman

Standar penanaman adalah:

  • Penanaman benih atau bahan tanaman dilakukan dengan mengikuti teknik budi daya yang dianjurkan dalam hal jarak tanam dan kebutuhan benih per hektar yang disesuaikan dengan persyaratan spesifik bagi setiap jenis tanaman, varietas, dan tujuan penanaman.
  • Penanaman dilakukan pada musim tanam yang tepat atau sesuai dengan jadwal tanam dalam manejemen produksi tanaman yang bersangkutan.
  • Pada saat penanaman, diantisipasi agar tanaman tidak menderita cekaman kekeringan, kebanjiran, tergenang, atau cekaman faktor abiotik lainnya.
  • Untuk menghindari serangan OPT pada daerah endemis dan eksplosif, benih atau bahan tanaman dapat diberi perlakuan yang sesuai sebelum ditanam.
  • Dilakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja, guna memudahkan jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, dan hal-hal lainnya. Apabila benih memiliki label, maka label harus disimpan.

Standar Pemupukan

Standar pemupukan adalah:

  • tepat waktu
  • tepat dosis
  • tepat cara aplikasinya

Standar Pemeliharaan

Standar pemeliharaan tanaman adalah:

  • Tanaman pangan harus dipelihara sesuai karakteristik dan kebutuhan spesifik tanaman agar dapat tumbuh dan berproduksi optimal serta menghasilkan produk pangan bermutu tinggi.
  • Tanaman harus dijaga agar terlindung dari gangguan hewan ternak, binatang liar dan/atau hewan lainnya.

Standar Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Penggunaan pestisida harus sesuai standar berikut ini:

  • Penggunaan pestisida memenuhi 6 (enam) kriteria tepat serta memenuhi ketentuan baku lainnya sesuai dengan “Pedoman Umum Penggunaan Pestisida”, yaitu : tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat konsentrasi/dosis, tepat waktu, tepat sasaran (OPT target dan komoditi), serta tepat cara dan alat aplikasi.
  • Penggunaan pestisida diupayakan seminimal mungkin meninggalkan residu pada hasil panen, sesuai dengan “Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian Nomor 881/Menkes/SKB/VIII/1996 dan 771/Kpts/TP.270/8/1996 tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Hasil Pertanian”.
  • Mengutamakan penggunaan petisida hayati, pestisida yang mudah terurai dan pestisida yang tidak meninggalkan residu pada hasil panen, serta pestisida yang kurang berbahaya terhadap manusia dan ramah lilngkungan.
  • Penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan pekerja (misalnya dengan menggunakan pakaian perlindungan) atau aplikator pestisida.
  • Penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama terhadap biota tanah dan biota air.
  • Tata cara aplikasi pestisida harus mengikuti aturan yang tertera pada label.
  • Pestisida yang residunya berbahaya bagi manusia tidak boleh diaplikasikan menjelang panen dan saat panen.

Standar Panen

Untuk standar panen yaitu:

  • Pemanenan harus dilakukan pada umur/waktu yang tepat sehingga mutu hasil produk tanaman pangan dapat optimal pada saat dikonsumsi
  • Penentuan saat panen yang tepat untuk setiap komoditi tanaman pangan mengikuti standar yang berlaku.
  • Cara pemanenan tanaman pangan harus sesuai dengan teknik dan anjuran baku untuk setiap jenis tanaman sehingga diperoleh mutu hasil panen yang tinggi, tidak rusak, tetap segar dalam waktu lama, dan meminimalkan tingkat kehilangan hasil.
  • Panen bisa dilakukan secara manual maupun dengan alat mesin pertanian.
  • Kemasan (wadah) yang akan digunakan harus disimpan (diletakkan) di tempat yang aman untuk menghindari terjadinya kontaminasi.

Perhitungan Biaya Budi Daya Tanaman Pangan

Perhitungan biaya produksi budi daya tanaman pangan pada dasarnya sama dengan perhitungan biaya suatu usaha pada umumnya, yaitu:

  • biaya investasi
  • biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat, dll)
  • biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead)

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan:

  • Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)
  • Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
  • Pendekatan Pasar (market approach)

Pemasaran Langsung Budi Daya Tanaman Pangan

Sistem pemasaran langsung adalah sistem pemasaran tanpa menggunakan perantara.

Penjualan langsung juga terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya penjualan dengan mempunyai toko sendiri, atau sistem penjajaan langsung pada konsumen.

Salah satu ujung tombak pemasaran adalah promosi.