Rangkuman SBK Kelas 10 Bab 3

Rangkuman Materi SBK Kelas 10 Bab 3

Musik Tradisional

Pengertian Musik

Sampai saat ini terdapat beberapa definisi yang diketahui masyarakat umum, di antaranya adalah:

  • Musik adalah bunyi yang disukai oleh manusia.
  • Musik adalah bunyi yang terdiri dari ritmik dan melodi yang teratur.
  • Musik adalah bunyi yang enak untuk didengar (Schafer, 1995).

Jadi apa sebenarnya musik itu?

Musik adalah salah satu cabang kesenian yang mempergunakan bunyi, suara, dan nada sebagai bahan bakunya (substansi dasar).

Musik Tradisional adalah musik yang hidup dan berkembang secara turun temurun di suatu daerah tertentu.

Musik tradisional sering disebut juga karawitan.

Sebagaimana diungkapkan Suryana dalam Budiwati (1985) Karawitan adalah musik daerah-daerah di Indonesia.

Musik Sebagai Simbol

Simbol Musik

Musik, seperti halnya cabang seni lain, sangat sarat dengan simbol-simbol tertentu yang berhubungan erat dengan makna tertentu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya.

Simbol-simbol tersebut tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen tersebut (musikal), termasuk vokal/suara manusia.

Secara musikal, simbol-simbol musik dapat tampak pada elemen-elemen di dalamnya, seperti:

  • tinggi-rendahnya nada,
  • ritme,
  • dinamika,
  • tempo.

Nada (pitch) adalah tinggi rendahnya bunyi.

Ritme adalah durasi setiap bunyi.

Dinamika adalah perubahan bunyi yang terdengar keras menjadi semakin lembut atau bunyi yang terdengar lembut menjadi semakin keras.

Tempo adalah kecepatan musik/lagu, bisa sangat cepat, cepat, sedang, lambat, atau sangat lambat.

Simbol musik juga dapat dilihat dari aspek nonmusikalnya.

Beberapa contoh simbol nonmusikal adalah :

  • instrumen musik berdasarkan pada bentuk,
  • bahan pembuat instrumen,
  • warna,
  • ornamen-ornamen yang tampak pada instrumen tersebut.

Nilai Estetika Musik

Sedyawati (1993) mengatakan bahwa:

“Nilai seni memiliki arti sebagai nilai budaya yang didapatkan khusus dalam bidang seni yang berkenaan dengan hakikat karya seni dan hakikat berkesenian”.

Merujuk pandangan itu kita dapat memaknai bahwa kesenian khususnya seni musik merupakan simbol dari suatu hasil aktivitas manusia didalam menjalani kehidupannya, dan hasil kreativitas bermusik yang memiliki nilai estetis.

Jenis Musik Tradisional

Secara umum bahasa musik dapat digolongkan menjadi tiga bentuk penyajian yaitu:

  • musik vokal,
  • musik instrumen,
  • musik campuran.

Musik vokal adalah seni suara yang dihasilkan melalui mulut manusia.

Musik Instrument adalah seni suara yang dihasilkan oleh suara alatalat musik atau media bunyi-bunyian.

Seni musik campuran adalah seni suara yang dihasilkan dari paduan seni suara vokal dan bunyi instrumen.

Dilihat dari segi pergelarannya, seni karawitan atau musik tradisional dapat dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu:

  • Karawitan Sekar
  • Karawitan Gending
  • Karawitan Sekar Gending

Karawitan Sekar adalah seni suara, atau vokal daerah yang diungkapkan melalui suara mulut manusia yang bersentuhan dengan nada, bunyi atau instrumen pendukungnya.

Karawitan Gending adalah seni suara yang diungkapkan melalui alat musik daerah, atau alat bunyi-bunyian.

Karawitan Sekar Gending adalah bentuk penyajian seni suara daerah yang memadukan sekar dan gending.

Musik instrument dalam istilah karawitan disebut gending dapat diklasifikasikan berdasarkan cara produksi suara dan sumber bahan yang berbunyi yaitu:

  • chardophone
  • idiophone
  • membranophone
  • aerophone
  • electrophone

Fungsi Musik

Fungsi Musik tradisional

Fungsi musik tradisional adalah:

  • Sarana upacara budaya (ritual)
  • Sarana hiburan
  • Sarana komunikasi
  • Pengiring tarian
  • Sarana ekspresi diri
  • Sarana ekonomi

Fungsi Alat Musik Tradisional

Dalam penyajiannya masing-masing alat musik/waditra memiliki fungsi yang berbeda, antara lain alat musik tradisional itu berfungsi untuk:

  • Pengisi suasana dalam suatu adegan sendratari atau gending karesmen.
  • Sarana komunikasi,
  • Sarana pertunjukan dan hiburan yang bersifat sosial maupun komersial ,
  • Sarana Ekspresi diri dan kreasi.

Secara khusus fungsi alat/waditra musik dalam kelompok gamelan adalah diantaranya:

  • waditra kenong pada prinsipnya permainan kenong merupakan aksen-aksen untuk memperkuat tabuh selentem, dan goong yang berfungsi sebagai penjaga irama atau anggeran wiletan (inter punctie).
  • waditra Kendang dan Bonang Degung, kacapi indung sebagai anceran wiletan yaitu alat musik yang dapat dijadikan sebagai pembawa/ pengatur irama yang memberi pengarahan dan menentukan embat atau tempo dari suatu lagu.
  • waditra rebab, suling, gambang berfungsi sebagai amardawa lagu atau melodi lagu.
  • waditra selentem, demung, saron, jentreng, diperankan sebagai arkuh lagu, atau balungan gending (cantus firmus), juga berfungsi sebagai kerangka lagu.
  • waditra rincik, kacapi rincik, gambang, suling sebagai adumanis lagu atau waditra-waditra yang memberikan ornament (lilitan melodi).

Ansambel dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

  • Ansambel besar, seperti gamelan Bali dan gamelan Pelog Salendro.
  • Ansambel sedang, seperti gamelan Degung, Renteng, Tarling, Angklung.
  • Ansambel kecil, seperti Talempong, tatagani, rengkong, Gondang.
  • Ansambel mandiri, seperti Karinding, Calung, Dogdog, Kacapian.