Rangkuman SBK Kelas 11 Bab 1

 

Rangkuman Materi SBK Kelas 11 Bab 1

Berapresiasi Seni Rupa , seni musik, seni tari, seni teater

Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater

Pada hakikatnya semua manusia dianugerahi oleh Tuhan apa yang disebut “sense of beauty”, rasa keindahan.

Meskipun ukurannya tidak sama pada setiap orang, jelas setiap manusia sadar atau tidak menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Tingkat kepekaan perasaan keindahan akan berkembang lewat kegiatan:

  • menerima (sikap terbuka) kepada semua manifestasi seni rupa,
  • mengapresiasi aspek keindahan dan maknanya (seni lukis, seni patung, seni grafis, desain, dan kriya)
  • menghargai aspek keindahan dan kegunaannya (desain produk atau industri, desain interior, desain komunikasi visual, desain tekstil, dan berbagai karya kriya (kriya keramik, tekstil, kulit, kayu, logam dan lain lain).

Secara psikologis pengalaman pengindraan karya seni itu berurutan dari:

  • sensasi (reaksi panca indra kita mengamati seni),
  • emosi (rasa keindahan),
  • impresi (kesan pencerapan),
  • interpretasi (penafsiran makna seni),
  • apresiasi (menerima dan menghargai makna seni
  • evaluasi (menyimpulkan nilai seni).

Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan

Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

Pengenalan tokoh-tokoh seni budaya, reputasinya, dan kontribusi mereka bagi masyarakat dan bangsa, atau bagi kemanusiaan pada umumnya, adalah upaya nyata mengembangkan perasaan simpati, yang jika dilakukan berulang-ulang akan meningkat menjadi perasaan empati.

Jadi sudahkah kalian mengenal para tokoh seniman dan budayawan?

Mengamalkan Perilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta, buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang berarti akal dan nalar.

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.

Kebudayaan memiliki tiga wujud:

  • kebudayaan sebagai konsep
  • kebudayaan sebagai aktivitas
  • kebudayaan sebagai artefak.

Dengan mengenal, memahami, dan menghargai budayanya sendiri, orang dapat mengembangkan potensi perilaku yang baik bergaul dengan masyarakat seni dan lingkungan sosial sebagai insan yang berbudaya.

Interaksi dan Komunikasi Efektif dengan Lingkungan Seni Budaya

Dari pengalaman belajar apresiasi seni, di harapkan berkembang sikap demokratis, etis, toleransi, dan sikap positif lainnya.

Sikap demokratis misalnya akan tercermin ketika siswa mengacu kepada prinsip diferensiasi dan tidak diskriminatif.

Contoh sikap demokratis lain adalah perilaku yang tidak bias gender.

Sikap toleran akan tercermin ketika siswa dapat menerima perbedaan pendapat dalam aktivitas mengapresiasi seni, karena dari kajian yang dilakukannya dalam menafsirkan data pengamatan perbedaan respons estetik adalah sesuatu yang wajar.

Sikap etis akan tercermin bila siswa dalam kegiatan diskusi yang hangat, tidak mengucapkan kata-kata atau menunjukkan perilaku yang bernada melecehkan, menertawakan, merendahkan, menghina, atau kata lain yang setara dengan itu.