Rangkuman SBK Kelas 7 Bab 8

 

Rangkuman Materi SBK Kelas 7 Bab 8

Menulis Naskah Fragmen

Teknik Menulis Naskah Fragmen

Dasar lakon drama adalah konflik manusia.

Konflik adalah pertentangan yang terjadi antara satu tokoh dengan tokoh lainnya, baik yang bersifat pertentangan batin maupun fisik.

Tokoh dalam cerita dibagi dua yaitu :

  • Tokoh Protagonis, yang artinya tokoh baik.
  • Tokoh Antagonis, yang artinya tokoh jahat.

Semua yang ingin dibangun, baik plot atau jalan cerita, karakter tokoh, latar, dialog, dan peristiwa (setting) harus tercantum dalam naskah yang baik.

Berikut beberapa langkah dalam menulis naskah drama :

  • Menentukan tema
  • Menentukan alur cerita
  • Menyusun adegan
  • Membuat dialog tokoh

Berikut ini adalah contoh naskah yang baik :

Cupilkan naskah Panji Semirang

Panji Inu ertapati dan seluruh pasukan dari Kerajaan Kuripan di persilakan memasuki sebuah gapura yang terbuat dari kayu.

Setelah melewati gapura, Panji Inu ertapati dan anak buahnya dibawa ke sebuah ruangan cukup luas.

Rombongan dari Kerajaan Kuripan dijamu dengan aneka makanan, buah-buahan, dan minum.

Mereka pun makan bersama.

Panji Semirang : Dengan cara begini, aku ingin membuktikan pada kalian semua bahwa aku dan anak buahku bukanlah gerombolan perampok.

Panji Inu Kertapati : Kami mempercayainya. Kalian ternyata yang baik. Terima kasih atas jamuannya. Ngomong ngomong apa nama kerajaan ini?

Panji Semirang : Kerajaan Asamarantaka.

Panji Inu Kertapati : Apa makna dari nama itu?

Panji Semirang : Asamarantaka artinya Asmara yang berapi-api. Orang yang asmaranya terlalu berapi-api bisa di rasa isi dan dengki.

Panji Inu Kertapati : Apa maksud dengan kata api asmara, rasa iri dengki, dan asmara berapi-api itu?”

Panji Semirang : Sebelum kulanjutkan, ”Apakah Raden ingat tentang perasaan Ajeng Asih kepada Raden?”

Panji Inu Kertapati : O, itu? Menurutku itu wajar. Dia kan saudara iparku, jadi wajar jika dia cinta padaku hanya sebagai saudara.”

Panji Semirang : Sebenarnya wajar, tetapi Raden harus ingat. ”Api asmara membuatnya tega. Api asmara membuat seseorang menjadi jahat luar biasa.” (Bersenandung)

Panji Inu Kertapati : Aku pernah mendengar syair semacam itu, tetapi ”Siapa yang mengucapkannya ya?”

Panji Semirang : Wajar kalau Raden lupa. Banyak orang yang mengucapkan kata-kata itu.

Panji Inu Kertapati : Ya kamu benar. Dari mana kamu tahu Ajeng Asih cinta padaku?

Panji Semirang : Raden, aku ini Raja. Aku mempunyai kenalan dimana-mana, termasuk Ajeng Asih.

Panji Inu Kertapati : Kamu kenal Candra Kirana juga?

Panji Semirang : Aku sangat tahu Candra Kirana. Dia itu cantik jelita. Bukan begitu Raden?

Panji Inu Kertapati : Apakah Panji Semirang kenal dengan Candra Kirana?

Panji Semirang : Iya aku kenal. Siapa yang tidak mengenal Candra Kirana.

Panji Inu Kertapati : Apakah kisanak pernah bertemu dengannya?

Panji Semirang : Pernah, dulu sering bertemu. Tetapi sekarang tidak lagi. Dengan Ajeng Asih pun aku sering bertemu

Panji Inu Kertapati : Jadi kisanak kenal dengan Ajeng Asih dan Candra Kirana?

Panji Semirang : Iya aku mengenalnya.

Panji Inu Kertapati : Bagaimana pendapatmu dengan Ajeng Asih?

Panji semirang : Ajeng Asih itu jahat!

Panji Inu Kertpati : Jahat?

(Panji Inu Kertapati mengamati wajah lelaki itu lekat-lekat. Panji semirang senyum dan menunduk malu. Panji Inu Kertapati merasa pernah melihat senyuman itu)

Panji Semirang : Ya, Ajeng Asih itu jahat.

Panji Inu Kertapati : Jangan memfitnah Panji Sepengetahuan ku Ajeng Asih itu baik.

Panji Semirang : Baik kepada siapa? kepada Raden? Tentu saja ia kan baik kepada Raden karena ia suka kepada Raden.

Panji Inu Kertapati : Tidak mungkin Ajeng Asih suka padaku. Aku kan tunangannya Candra Kirana.

Panji Semirang : Raden akan tahu sendiri nanti.

Panji Inu Kertapati : Baiklah Panji Semirang, terima kasih atas jamuan yang telah diberikan. Kami akan melanjutkan perjalanan kami.

Panji dan Rombongan O U T