Rangkuman SBK Kelas 8 Bab 3

 

Rangkuman Materi SBK Kelas 8 Bab 3

Gaya dan Bernyanyi Lagu Daerah

Kedudukan dan Fungsi Musik dalam Tradisi Masyarakat Indonesia

Penampilan musik daerah di Indonesia sering berkaitan dengan musik tradisi.

Musik daerah pada umumnya memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat pendukungnya.

Oleh karena memiliki arti penting, maka musik memiliki beberapa fungsi.

Yuk kita pelajari bersama!

Fungsi Musik

Beberapa fungsi musik bagi masyarakat antara lain:

  • Sarana Upacara Adat
  • Musik Pengiring Tari
  • Media Bermain
  • Media Penerangan

Sarana Upacara Adat

Di berbagai daerah di Indonesia bunyibunyian tertentu dianggap memiliki kekuatan yang dapat mendukung kegiatan magis.

Sebagai contoh, upacara Merapu di Sumba menggunakan irama bunyi-bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke pantai merapu (alam kubur).

Begitu pula pada masyarakat suku Sunda menggunakan musik angklung pada waktu upacara Seren Taun (panen padi).

Musik Pengiring Tari

Irama musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan indah dalam tari.

Beberapa contoh tari daerah yang diiringi musik:

  • Tari Kecak dari Bali
  • Tari Pakarena dari Sulawesi
  • Tari Mandalika dari NTB
  • Tarik Ngaseuk dari Jawa Timur
  • Tari Mengaup dari Jambi
  • Tari Mansarondat dari Papua

Media Bermain

Lagu-lagu rakyat ( folksongs) yang tumbuh subur di daerah pedesaan banyak digunakan sebagai media bermain anak-anak.

Contohnya:

  • Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah
  • Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan
  • Ambil-ambilan dari Jawa Barat
  • Tanduk Majeng dari Madura
  • Sang Bangau dan Pok Ame-Ame dari Betawi.

Media Penerangan

Lagu-lagu dalam iklan layanan masyarakat merupakan contoh fungsi musik sebagai media penerangan.

Pada masyarakat modern lagu sebagai media penerangan bisa berisi tentang pemilu, Keluarga Berencana dan ibu hamil, penyakit AIDS, dan lain-lain.

Lagu lagu yang bernapaskan agama juga menjadi media penerangan, musik qasidah, terbangan, dan zipin dengan syair-syair lagu dari Al-qur’an.

Teknik dan Gaya Bernyanyi dalam Musik Tradisi

Musik vokal dalam musik tradisi di Indonesia amat beragam.

Pada masyarakat Sunda di Cianjur dikenal dengan sebutan mamaos atau mamaca.

Pada awalnya mamaos dinyanyikan kalangan kaum laki-laki.

Namun banyak kalangan perempuan juga yang terkenal dalam menyanyikan mamaos, seperti:

  • Rd. Siti Sarah
  • Rd. Anah Ruhanah
  • Ibu Imong
  • Ibu O’oh
  • Ibu Resna
  • Nyi Mas Saodah.

Bahan mamaos berasal dari berbagai seni suara Sunda seperti pantun, beluk (mamaca).

Mamaos pantun sering disebut papantunan. ada pupuh yang sering dikenal dengan tembang, ada juga istilah Kawih dan Sekar (Ganjar Kurnia. 2003).

Penyanyi musik tradisi disebut Pesindhén, atau sindhén (dari Bahasa Jawa) adalah sebutan bagi perempuan yang bernyanyi mengiringi gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu-satunya.

Menurut Ki Mujoko Joko Raharjo, pesinden berasal dari kata “pasindhian” yang berarti yang kaya akan lagu atau yang melagukan (melantunkan lagu).

Sinden juga disebut waranggana “wara” berarti seseorang berjenis kelamin perempuan, dan “anggana” berarti sendiri.

Istilah sinden juga digunakan untuk menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti Banyumas, Yogyakarta, Sunda, dan Jawa Timur.

Bernyanyi Secara Unisono

Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara.

Banyak masyarakat dari beberapa suku di Indonesia yang hanya terbiasa bernyanyi dalamsatu suara, yaitu sesuai dengan melodi pokoknya saja.

Lagu daerah yang ada di setiap provinsi merupakan warisan budaya.

Lagu yang diciptakan di setiap daerah sebagai warisan budaya mengandung nilai-nilai yang baik.