Rangkuman Materi SBK Kelas 9 Bab 8
Rancangan Pementasan
Naskah Lakon
Naskah lakon merupakan penuangan ide cerita ke dalam alur cerita dan susunan lakon.
Naskah lakon disebut juga cerita atau skenario.
Dalam menulis naskah lakon, seorang penulis lakon biasanya berpatok pada tema cerita.
Unsur Unsur Naskah Lakon
Sama seperti hasil karya sastra lainnya, naskah lakon juga memiliki unsur.
Unsur unsur tersebut adalah :
- Tema
- Latar
- Plot
- Penokohan
Mari kita bahas satu per satu lebih detil.
Tema
Tema adalah gagasan cerita atau ide cerita yang menjadi dasar atau inti cerita yang hendak dituliskan oleh seorang penulis cerita.
Cara untuk mendapatkan ide cerita adalah dengan mengamati semua hal yang ada disekitar kita.
Plot
Plot adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama, yang menggerakan jalan cerita melalui perumitan kearah klimaks dan selesaian.
Singkatnya plot adalah jalan cerita.
Plot sering disebut juga alur.
Latar
Nama lain dari latar adalah setting.
Latar cerita bisa dibagi menjadi dua yaitu :
- Latar tempat
- Latar waktu
Maka dalam bab ini pengertian dari menuliskan latar cerita adalah menuliskan gambaran situasi tempat kejadian, gambaran tempat kejadian dan waktu terjadinya peristiwa yang hendak ditulis menjadi latar cerita.
Penokohan
Tentu dalam sebuah pementasan teater ada yang namanya tokoh.
Tokoh sendiri dibagi menjadi tiga yaitu :
- Tokoh protagonis
- Tokoh antagonis
- Tokoh pembantu
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memerankan sifat baik.
Tokoh antagonis adalah tokoh yang memerankan sifat jahat.
Tahapan Menulis Naskah Lakon
Dalam praktiknya menulis naskah lakon dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
- Pemaparan
- Penggawatan
- Klimaks
- Peleraian
- Penyelesaian
Pemaparan
Pemaparan berarti memaparkan atau menjelaskan tentang keterangan tokoh, masalah, tempat, waktu atau pengantar situasi awal lakon.
Penggawatan
Penggawatan bisa disebut juga sebagai konflik.
Dimana tokoh protagonis akan bertemu tokoh antagonis sehingga menimbulkan konflik atau permasalahan.
Klimaks
Pada bagian klimaks merupakan titik paling ujung dari perselisihan antara protagonis dan antagonis.
Pada bagian ini konflik tidak dapat dibuat rumit lagi dan harus diakhiri.
Peleraian
Pada bagian ini berisi tentang alternatif-alternatif jawaban dari permasalahan sampai terjadinya konflik antara antagonis dan protagonis.
Bentuk alternatif jawaban ini tidak boleh terbaca mudah ataupun bertele-tele.
Jadi peleraian ini harus disusun dengan cermat.
Penyelesaian
Penyelesaian berisi tentang jawaban-jawaban yang menjadi permasalahan.
Fungsinya adalah mengembalikan keadaan seperti awal cerita karena segala persoalan sudah terjawab.
Teknik Pementasan
Ada beberapa teknik pementasan yang perlu dilatih sebelum benar benar tampil, antara lain :
- Teknik Muncul
- Teknik Memberi Isi
- Teknik Pengembangan
- Teknik Membina Puncak-Puncak
- Teknik Timming
- Teknik Improvisasi
Mari kita bahas.
Teknik Muncul
Sesuai namanya teknik muncul, teknik ini berisikan teknik ketika pemeran muncul di panggung untuk pertama kali.
Pemunculan peran ini harus memberikan gambaran secara keseluruhan terhadap peran yang dimainkan.
Jadi penonton dapat mengetahui karakter peran tersebut.
Teknik Memberi Isi
Teknik memberi isi adalah teknik untuk memberi isi pengucapan dialog-dialog untuk menonjolkan emosi dan pikiran-pikiran yang terjadung dalam dialog tersebut.
Jadi ketika membacakan sebuah dialog harus menonjolkan emosi dan pikiran dibalik kalimat-kalimat yang diucapkan.
Sebagai contoh mengucapkan “Kalian! Jangan main disini! Mengganggu saja!”.
Kira kira bagaimana seharusnya sang pemeran membaca kalimat tersebut?
Apakah dengan sedih?
Tentu tidak, malah justru harus terlihat dengan nada marah, ya kan?
Begitulah kira-kira.
Teknik Pengembangan
Teknik pengembangan bisa dilakukan dengan teknik pengembangan pengucapan dan teknik pengembangan jasmani.
Teknik Membina Puncak-Puncak
Teknik membina puncak-puncak adalah teknik yang dilakukan oleh pemeran terhadap jalannya pementasan lakon.
Teknik ini dilakukan oleh pemeran untuk menuju klimaks.
Teknik Timming
Teknik timming adalah teknik ketepatan waktu antara aksi tubuh dan aksi ucapan atau ketepatan antara gerak tubuh dengan dialog yang diucapkan.
Teknik timming bisa dilakukan dengan tiga cara yaitu :
- Gerakan dilakukan sebelum kata-kata diucapkan
- Gerakan dilakukan bersamaan kata-kata diucapkan
- Gerakan dilakukan setelah kata-kata diucapkan
Teknik Improvisasi
Teknik improvisasi adalah teknik dasar permainan tanpa ada persiapan atau bersifat spontan.
Jadi teknik ini akan berguna untuk mengatasi suatu masalah yang timbul dalam pementasan.
Contoh misalkan lawan main mengucapkan kata yang seharusnya tidak ada di naskah, maka mau tidak mau kita harus improvisasi agar terlihat natural sehingga bisa menggiring kembali ke cerita sesungguhnya.
Rancangan Tata Artistik
Dalam merancang pementasan, tata artistik sangat penting.
Apa saja tata artistik itu?
Berikut adalah yang termasuk tata artistik :
- Tata Panggung
- Tata Busana
- Tata Rias
- Tata Cahaya
- Tata Bunyi
Jadi semua hal diatas harus selaras dan dipersiapkan dengan baik, sehingga pementasan akan berjalan dengan luar biasa.